Cari Tahu! Berbagai Jenis Gangguan Pada Janin Bunda | Majalah Bunda

Cari Tahu! Berbagai Jenis Gangguan Pada Janin Bunda


Buat Bunda yang saat ini sedang hamil, mungkin artikel ini bermanfaat, karena ibu hamil harus betul-betul memperhatikan asupan gizi sehingga tumbuh kembang janin akan bagus. Ibu hamil membutuhkan kebutuhan gizi yang berbeda dibanding pada saat tidak hamil. Pada kondisi kehamilan, asupan gizi yang mencukupi akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin serta kondisi kesehatan keturunan janin di masa yang akan datang. Ibu hamil juga harus menjaga asupan nutrisi nya, ada beberapa makanan yang mesti dihindari.

Kesehatan dan pertumbuhan janin sangat dipengaruhi apa yang dilahap oleh sang ibu. Tiap usia perkembangan janin, ada zat gizi tertentu yang dibutuhkan.

Periode kehamilan di trimester tiga merupakan salah satu periode terpenting dalam kehamilan, namun juga periode yang rawan. Di periode ini, ibu hamil memiliki risiko mengalami beberapa masalah kesehatan yang dalam kasus parah bisa menyebabkan kematian.

Ibu hamil yang kekurangan gizi cenderung berisiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan di trimester tiga. Apalagi jika kekurangan tidur dan anemia.
Dan yang sering terjadi adalah janin cacat akibat kekurangan nutrisi saat hamil. Untuk itu simak informasi tentang Berbagai jenis gangguan pada janin berikut ini :

Sindroma Down

Sindroma Down, merupakan kelainan fisik janin dengan ciri khas retardasi mental, kelainan jantung bawaan, otot-otot melemah (hypotonia), leukemia, gangguan penglihatan dan pendengaran. Terjadi akibat adanya kelebihan jumlah kromosom pada kromosom nomor 21. Jumlah kromosom nomor 21 seharusnya 2, pada kasus down syndrome adalah 3.

Sindroma Edward

Sindroma Edward. Mirip dengan sindroma Down, yaitu gangguan yang menyebabkan retardasi mental, gangguan pertumbuhan, ukuran kepala dan pinggul kecil, gangguan pada celah bibir atau celah langit-langit, dan kelainan tangan/kaki. Terjadi akibat kelebihan jumlah kromosom nomor 18, hingga 3 buah.

Sindroma Patau

Sindroma Patau. Juga merupakan gangguan kelainan kromosom mirip sindroma Down dan sindroma Edward. Ciri-cirinya: bibir sumbing, gangguan perkembangan otak, jantung, ginjal, tangan, dan kaki. Bila gejalanya sangat berat, kemungkinan besar janin meninggal beberapa saat setelah dilahirkan. Terjadi akibat kelainan kromosom nomor 13, yaitu memiliki 3 untai kromosom.

Walaupun sejumiah kecemasan ternyata tidak terbukti, lakukan pemeriksaan diagnosa pra-lahir jika
Anda memiliki faktor risiko, salah satunya hamil pertama kali di usia lebih dari 35 tahun.

Talasemia

Talasemia. Salah satu gangguan jenis anemia hemolitik (kekurangan darah akibat penghancuran sel darah merah yang disebabkan reaksi auto imun) yang disebabkan faktor keturunan. Tubuh janin mengalami kekurangan salah satu zat pembentuk hemoglobin (Hb) sehingga saat dilahirkan mengalami anemia berat dan harus menjalani transfusi darah seumur hidupnya.

Teratoma.

Teratoma. Saat pembelahan, terjadi pembelahan awal jaringan tri germinal (jaringan awal sel), yang akhirnya tumbuh bersama embrio sehat di dalam indung telur, tubuh janin, atau tulang bokong. Jaringan itu lepas dari kontrol pembentukan embrio. Jika dikeluarkan, jaringan atau tumor itu dapat berisi bagian tubuh seperti rambut, gigi, lemak, dan organ tak sempurna, sehingga disebut fetus in fetu.

Fenilketinoria.

Fenilketinoria. Gangguan metabolisme salah satu jenis asam amino pembentuk protein, yaitu fenilalanin. Gangguan ini menyebabkan hambatan atau radiasi mental. Bila terdeteksi sejak dini, dapat diminimalkan dengan pemberian asupan fenilalanin yang banyak terdapat di keju, susu, telur, ikan, daging, atau suplemen.

Hipotiroid Kongenital.

Hipotiroid Kongenital. Gangguan pertumbuhan struktur bayi, berupa gangguan pertumbuhan tulang, yang timbul sejak konsepsi sel telur. Dapat menyebabkan keguguran, janin lahir meninggal, atau kematian segera setelah lahir. Terjadi akibat tubuh tidak mampu atau hanya sedikit memroduksi hormon tiroid. Mengingat hormon tiroid adalah hormon petumbuhan, maka kekurangan hormon ini mengganggu pertumbuhan fisik dan mental, seperti bayi mini atau cebol (cretinism). Pencegahan dapat dilakukan dengan memberi suplemen tiroid sejak dini.

Fokomelia.

Fokomelia. Gangguan pertumbuhan tubuh janin, biasanya lengan, disebabkan Thalidomide (sejenis obat). Sebanyak 10% ibu hamil yang mengonsumsi Thalidomide pada periode rawan kehamilan (trimester pertama) akan melahirkan bayi yang cacat anggota tubuhnya.

Selosomi.

Selosomi. Gangguan proses menutupnya dinding perut janin, akibatnya organ-organ visceral (usus, hati, dan organ cerna) berada di luar tubuh janin.

Kraniorakiskisis

Kraniorakiskisis. Kegagalan bumbung neural (bakal otak) menutup sempurna, akibatnya sebagian atau seluruh otak dan calvaria (bagian utama dari tengkorak yang bentuknya mirip kubah) tidak terbentuk, janin tidak memiliki rongga kepala dan tidak memiliki lengkung tulang belakang.

Mungkin sampai disini dulu artikel kali ini, semoga bunda yang saat ini sedang hamil jadi lebih tahu tentang berbagai jenis gangguan pada janin, jika artikel ini bermanfaat jangan lupa share artikel ini agar yang lain tahu. Oh ya jika bunda belum download aplikasi android kami silahkan klik disini. aplikasi ini akan bermanfaat bagi bunda, karena aplikasi ini menyediakan informasi yang ada pada blog kami secara offline tanpa perlu menggunakan jaringan/ data seluler untuk membaca informasi. jangan lupa juga share aplikasinya jika bermanfaat.

Post a Comment

0 Comments