11 Tips Untuk Anak Yang Malas Pergi Ke Sekolah | Majalah Bunda

11 Tips Untuk Anak Yang Malas Pergi Ke Sekolah


Anak-anak seringkali susah disuruh sekolah. Berbagai alasan ia ungkapkan supaya orangtua memakluminya untuk tidak sekolah. Ada yang beralasan sakit perut, pusing, dan lain-lain. Tak jarang, ibu pun memakluminya untuk sekali waktu. Namun, bagaimana jika ia tetap tak mau bersekolah terus-menerus hingga berhari-hari? Bahkan, sampai ia bilang "Aku tak mau sekolah lagi!" Tentu ibu harus mengetahui dengan pasti apa penyebabnya.

Sikap anak yang tiba-tiba tak mau bersekolah ini bisa datang kapan saja dan terjadi pada berbagai rentang usia, yakni anak-anak yang berusia balita dan masih duduk di bangku preschool dan anak-anak yang sudah bersekolah di sekolah dasar pun bisa mengalaminya. Memarahi anak dan memaksanya untuk tetap bersekolah tidak selalu membuatnya menurut. Tak ayal, hal ini seringkali membuat para orangtua kebingungan.

Sebenarnya, kasus anak tak mau bersekolah ini bisa disebabkan oleh beberapa hal. Penyebab ini bisa berasal dari dirinya sendiri (internal) dan dari luar dirinya (eksternal). Penyebab yang berasal dari diri anak, misalnya sakit, malas, atau karena lelah. Sementara itu, penyebab yang berasal dari luar dirinya, yakni lingkungannya, misalnya dijauhi teman, pelajaran sekolah yang sulit untuk diikuti, takut dengan seseorang, guru yang kurang jelas dalam menerangkan, dan lain-lain.

Perubahan memang lebih sering membawa ketidaknyamanan. Ada rasa gamang yang tidak bisa ditutupi begitu akan melangkah. Jangan salah! Kondisi ini tidak hanya dikeluhkan oleh orang dewasa. Anak kecil pun juga merasakan hal yang sama begitu mereka mulai masuk sekolah.

Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang digadang-gadang oleh orang tua bisa membentuk buah hati menjadi insan yang berkarakter dan memiliki cakupan ilmu yang kelak bisa membuat anak menjadi insan yang lebih bermanfaat. Namun sayangnya untuk mencapai hal itu dibutuhkan proses yang tidak mudah.

Tidak mudah memang untuk memberikan pengertian pada anak ketika mereka akan mulai mencicipi bangku sekolah. Terlebih sebelumnya mereka masih bebas bermain-main tanpa adanya aturan waktu dan kewajiban yang mengingat. Anak anda tidak mau sekolah? Jangan buru-buru patah arang! Lakukan 11 hal ini dan lihat hasilnya!

1. Bangun gambaran menyenangkan tentang sekolah yang akan menjadi tempat belajarnya!

Beri gambaran yang menyenangkan pada anak tentang sekolah yang akan dia masuki. Ceritakan bahwa dengan bersekolah dia akan mendapatkan pengalaman seru dan juga teman-teman baru. Buat anak antusias untuk segera bersekolah. Tanpa gambaran yang menyenangkan tersebut bisa jadi anak anda berpikiran bahwa sekolah hanya berisi kegiatan duduk sepanjang hari sambil mendengarkan ceramah guru yang menjemukan.

Jangan segan untuk berbicara dari hati ke hati dengan anak. Ceritakan betapa serunya kegiatan belajar di sekolah. Katakan padanya bahwa kegiatan sekolah bukan hanya dibatasi ruang kelas. Ada banyak kegiatan belajar seru yang bisa dilakukan di luar kelas yang bisa dirasakan oleh anak.

2. Kenalkan sekolah sejak dini

Mengenalkan sekolah sedini mungkin akan membantu anak untuk mempersiapkan dirinya mengecap pendidikan formal. Beri kesempatan pada anak untuk ikut menentukan sekolahnya. Hal ini sangat wajar, mengingat anaklah yang akan menghabiskan banyak waktu selama bertahun-tahun di sekolah. Kenyamanan menjadi poin penting yang harus diperhatikan.

3. Lakukan ilustrasi bersekolah dengan anak

Kemampuan memperhatiakan merupakan kemampuan yang sangat penting. Bukan hanya saat duduk di bangku sekolah, keterampilan ini juga dibutuhkan di dunia kerja. Untuk melatih kemampuan memperhatikan anak anda dapat melakukan ilustrasi bersekolah di rumah bersama anak. Rasanya bermain peran bisa menjadi kegiatan seru bersama anak. Anda dapat berperan menjadi guru, serta anak anda menjadi siswa.    Beri perintah yang sederhana dan bimbing anak untuk melakukannya. Anda dapat meminta anak anda untuk menggambar atau melipat. Simulasi kecil ini akan membuat anda lebih mudah menghadapi harinya di sekolah.

4. Ajak anak untuk bisa memahami konskuensi bersekolah

Saat anak anda telah memiliki keinginan untuk bersekolah, jangan ragu untuk mulai mengenalkan konskuensi bersekolah. Begitu dia mulai bersekolah, akan ada beberapa perubahan sebagai konskuensinya. Dari mulai dia harus bangun pagi, mandi tepat waktu, hingga kapan dia harus berangkat sekolah agar tidak terlambat. Waktu mainnya juga akan menjadi berkurang. Ini adalah waktu yang tepat bagi anak untuk mulai mengenalkan arti tanggung jawab pada anak.

5. Beri latihan untuk mengasah kemampuan motorik anak

Buat acara menyenangkan untuk lebih mengasah kemampuan motorik anak. Melakukan kegiatan menggambar, mewarnai, menggunting atau melipat akan sangat membantu anak untuk belajar lebih baik di sekolah. Selain meningkatkan kedekatan orang tua dan anak, kegiatan ini juga mampu mengasah kreativitas buah hati.

6. Mengajak anak bersosialisasi akan memberinya kepercayaan diri ketika masuk sekolah

Jangan malas untuk membangun komunikasi yang baik dengan anak. Dengan begini anak  pun jadi memiliki kemampuan komunikasi yang baik pula. Anak pun jadi memiliki kemampuan mengeluarkan pendapat dan keberanian bertanya pada guru maupun teman-teman sebayanya. Penting juga mengajari anak bahasa indonesia yang baik dan benar, agar ketika disekolah mereka bisa lancar berkomunikasi.

7. Dekati anak dan dengarkan keluh kesahnya

Mendekati anak sambil mendengarkan keluhannya bisa ibu lakukan saat anak tak mau bersekolah. Dengan begitu, anak tidak merasa dipojokkan dan disalahkan oleh orangtuanya. Bisa jadi, penyebab ia tak mau sekolah adalah masalah yang serius dan bukan karena kesalahan anak. Jika ibu menyalahkan anak dan memarahinya, bisa membuatnya tertekan, bahkan merasa ibu tidak menyayanginya.

8. Ajak anak berdiskusi untuk mengidentifikasi masalah

Mengajak anak berdiskusi untuk mengidentifikasi masalah yang tengah dihadapi bisa dicoba. Dengan berdiskusi ini diharapkan anak bisa jujur dengan masalah yang tengah dihadapinya dan menjadi penyebab ia tak mau bersekolah. Setelah mengetahui apa yang menjadi penyebabnya, ibu bersama anak bisa mencari solusinya. Diskusi dengan anak bisa dilakukan dengan cara yang santai, saat ia sedang melihat tv atau saat bermain di rumah. Ibu pun juga harus sabar dan tak perlu berdebat saat berdiskusi, dengarkan dulu penjelasan anak baru kemudian dicari solusinya bersama-sama.

9. Tanyakan cita-citanya

Untuk memompa kembali motivasinya yang sedang menurun karena tak mau bersekolah, ibu bisa menanyakan mengenai cita-cita anak. “Kak, katanya cita-cita Kakak ingin jadi guru, kalau tidak mau sekolah gimana bisa, kan jadi guru harus punya ijazah tinggi.” Dengan mengingatkan anak akan cita-citanya, anak akan berpikir dan tersadar bahwa tanpa bersekolah ia tidak akan bisa mengejar cita-citanya. Ibu bisa pula memberikan ilustrasi atau contoh seorang guru, mungkin tetangga atau saudara yang kini menjadi guru karena pintar dan sekolah tinggi di universitas.

10. Melibatkan guru wali kelasnya

Jika dengan nasihat anak tetap tak mau sekolah, bahkan sampai berhari-hari, sebaiknya segera menghubungi guru wali kelasnya. Kalau sampai kelamaan anak tak masuk sekolah, ia tentu akan ketinggalan pelajaran. Ibu bisa menemui guru di sekolah dan membicarakan masalah yang tengah dihadapi anak. Jika memang penyebab anak tak mau sekolah berasal dari lingkungannya, yakni teman-temannya atau karena ia kesulitan menerima penjelasan salah satu guru, tentu wali kelasnya akan lebih paham mencari solusi dan menyelesaikan masalahnya.

11. Berikan motivasi ketika anak mulai sadar untuk bersekolah

Memberikan motivasi kepada anak untuk mau bersekolah akan membuat tekad anak semakin kuat dan ia pun lebih percaya diri. Perhatian orangtua kepada anak pun sebaiknya ditingkatkan. Seringkali orangtua tak paham ketika anak tiba-tiba tak mau sekolah lalu langsung memarahi anak. Padahal, memarahinya bukanlah solusi yang tepat yang menjamin anak mau sekolah lagi.

Itulah 11 tips yang dapat kami berikan agar anak bunda tidak malas lagi untuk pergi ke sekolah. Jika artikel ini bermanfaat jangan lupa share artikel ini pada tombol dibawah ini.

Post a Comment

0 Comments